Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
BKKBN: Ngak ada kasus keracunan MBG pada kelompok 3B di Jabar
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-13 14:50:56【Resep Pembaca】519 orang sudah membaca
PerkenalanKepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat Dad

Di Jawa Barat sejauh ini belum ada. Kemarin yang sempat bermasalah itu hanya di sekolah-sekolah, tapi kami sudah deteksi, dan Alhamdulillah di Jawa Barat ngak ada
Kota Bandung (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat (Jabar) memastikan hingga saat ini ngak ada laporan kasus keracunan pada penerima manfaat Program Makanan Bergizi (MBG) untuk kelompok 3B (Bumil, Busui, dan Balita).
Kepala Perwakilan BKKBN Jabar Dadi Ahmad Roswandi menyebut penerima manfaat Program MBG pada kelompok tersebut telah mencapai 215.057 orang selama satu tahun pelaksanaan.
"Di Jawa Barat sejauh ini belum ada. Kemarin yang sempat bermasalah itu hanya di sekolah-sekolah, tapi kami sudah deteksi, dan Alhamdulillah di Jawa Barat ngak ada,” kata Dadi di Bandung, Selasa.
Baca juga: Kemendukbangga kembangkan pemantauan MBG pada kelompok 3B
Dadi menjelaskan setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) memiliki tenaga ahli yang memastikan keamanan dan kualitas makanan yang diberikan.
“Di SPPG itu ada kepala SPPG dan ahli-ahli gizinya. Kami percaya bahwa para ahli gizi sudah memenuhi standar, apalagi sekarang ada satgas dari Kementerian Kesehatan dan Badan POM. Jadi kami yakin dan percaya bahwa apa yang disajikan kepada ibu hamil sudah memenuhi kaidah-kaidah kesehatan,” ujarnya.
Ia menambahkan BKKBN Jabar telah menyiapkan mekanisme tanggap cepat apabila terjadi kasus keracunan terhadap kelompok 3B.
Baca juga: Kemendukbangga berikan insentif kader distribusikan MBG
“Nah, kita kan punya satgas, punya helpdesk, dan Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang rumahnya ngak jauh dari sasaran. Jadi kalau ada kejadian seperti itu, kita bisa cepat bergerak,” ucap Dadi.
Dadi berharap dengan adanya Program MBG yang menyasar elompok 3B dapat menjadi harapan terjadi penurunan signifikan terhadap prevalensi stunting di Jawa Barat.
“Kami berharap angka stunting berkat Program MBG dapat mencapai 14 persen dari angka saat ini yang masih di angka 15,9 persen,” katanya.
Baca juga: DPR RI: Program MBG kelompok 3B perlu diperkuat untuk cegah stunting
Suka(6)
Sebelumnya: Wamen Kabinet Merah Putih dukung ajang JMFW 2026
Selanjutnya: Wali Kota Kupang mendorong percepatan SLHS bagi SPPG
Artikel Terkait
- Kalteng pastikan dukungan penuh keberlangsungan program Sekolah Rakyat
- Daftar makanan tinggi protein untuk bulking dan pembentukan Otot
- Kemendes: Kebutuhan Makan Bergizi Gratis diharapkan disuplai dari desa
- KKP: 41 UPI masuk "Yellow List" bisa ekspor ke AS secara bersyarat
- KPK: OTT Bupati Ponorogo terkait mutasi dan rotasi jabatan
- Akademisi: Pendatang di Yogyakarta alami tiga fase adaptasi budaya
- Kronologi dan rangkuman fakta ledakan di SMA 72 Jakarta
- BPKP sebut pengawasan program MBG harus dari hulu ke hilir
- SPPG Sawahlunto awasi ketat proses cuci ompreng MBG secara berlapis
- KKP ungkap upaya atasi Cs
Resep Populer
Rekomendasi

BGN beri bimbingan teknis kepada penjamah makanan di Lampung

China terus awasi produk bahari dari Jepang setelah keran impor dibuka

Korban kebakaran di Matraman masih mengungsi di tenda darurat

368 siswa SDN 5 Mataram terima MBG

KemenPPPA tekankan pentingnya sosialisasikan manfaat MBG ke masyarakat

Menlu Belanda harap rencana Trump permudah akses bantuan ke Gaza

UMKM binaan Pertamina raup Rp250 juta di ajang MotoGP Mandalika

DPR ingatkan Kemenhan agar gandeng BPOM distribusi vitamin ke SPPG